The Piece Doll
Translated & Retold : Manon
Credited to : Unknown
---------------------
Seorang gadis kecil bernama Maria sedang sibuk melihat lihat di sebuah toko. Sesampainya di bagian rak paling ujung, terdapat sesuatu yang menyembul. Dia memeriksanya dan mendapati sebuah boneka yang sangat cantik, memakai gaun jingga gelap kebiruan, dengan sarung tangannya yang tampak serasi. Gadis itu memohon dan merengek pada ibunya untuk membelikan boneka tersebut, dan ibunya berkata,
"Mungkin ibu akan belikan, jika kamu berperilaku baik."
Pada hari yang sama, ibu Maria kembali ke toko tersebut dan membeli boneka itu tanpa memberitahu Maria. Setelahnya ibu Maria menyempatkan mampir ke rumah paman dan bibi Maria.
Ibu Maria menjemput Maria dari sekolah lebih awal. Dengan wajah sembab Ibu Maria memberitahu,
"Hari ini Paman dan bibimu meninggal karena rumah mereka kebakaran."
Maria hendak mempertanyakan musibah itu namun ibunya segera berkata,
"Tapi hari ini ibu membelikan boneka ini untukmu."
Maria mengamati boneka itu dan melihat sesuatu yang aneh,
"Bu, kenapa boneka ini mengacungkan dua jari, seperti simbol piece?"
Ibu Maria hanya mengangkat bahu dan melanjutkan menyetir pulang.
Jam 08:00 malam, Maria beranjak tidur, bonekanya di simpan di lemari bawah supaya tidak rusak. Tengah malam, Maria mendengar suara,
"Ayo main sama aku Maria."
Maria mengira itu hanya salah dengar lalu dia kembali tidur. Tapi kemudian suara itu terdengar lagi,
"Maria, aku punya pisau! Ayo main sama aku!"
Maria tetap mengacuhkannya dan pura pura terlelap. Dan dia mendengarnya lagi,
"Maria, aku naik ke atas ya!"
Suara itu terdengar semakin jelas, dan Maria mulai gelisah.
"Maria... Aku buka pintu kamarmu ya!"
Maria semakin deg degan sampai tubuhnya gemetaran, dia segera bangkit dari tempat tidur lalu sembunyi di dalam lemari.
"Mariaaa... Kamu tidak bisa sembunyi dariku!"
Maria memelankan deru nafasnya. Kemudian sesuatu itu kembali mengatakan hal yang membuatnya merinding hebat,
"Mariaaa...! AKU SUDAH MEMBUNUH ORANG TUAMU!"
Pintu lemari bergoncang hebat, Maria berusaha menahannya sambil memejamkan mata dan menahan tangis.
Esok harinya :
Teman teman Maria pergi kerumahnya untuk mengajak Maria bermain. Namun berkali kali mereka mengetuk pintu, tak seorangpun menjawab, jadi mereka mencoba masuk, dan memeriksa ke kamar Maria. Mereka mendapati sebuah boneka terbaring di kasur dengan tangannya mengacungkan empat jari.