Original Post By :
Creepypasta Indonesia!
Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke sebuah institusi mental atau rumah singgah manapun yang kau temukan. Ketika kau tiba di meja resepsionis, tanyakan apakah kau dapat bertemu dengan seseorang yang menyebut dirinya sebagai "Penjaga Api".
Pekerja itu akan menatapmu beberapa menit, datar tanpa ekpresi. Kemudian ia akan menunjuk ke arah pintu yang ada di belakangmu. Pintu itu tidak ada di sana sebelumnya dan tidak ada seorang pun yang dapat melihat kehadiran pintu itu.
Dekati pintu tersebut dan pejamkanlah matamu sebelum kau mengenggam gagang pengetuk pintu. Kau hanya perlu mengetuknya sekali. Jika gagang itu tiba-tiba berubah menjadi dingin membeku, lari. Lari sejauh mungkin dan jangan berhenti. Berharap dan berdoalah pada Tuhanmu, semoga Tuhan yang kau percaya dapat menyelamatkanmu dari petaka yang mengejar mendekatimu.
Namun jika gagang tersebut perlahan terasa hangat, genggamlah dengan erat, meskipun gagang tersebut perlahan membakar telapak tanganmu. Rasa sakit yang kau rasa akan perlahan menghilang. Ketika kau sudah tidak merasakan perih, buka matamu.
Kau akan berada di sebuah taman kecil, sinar rembulan menerangi setiap sudut temaram taman, kau akan dikelilingi oleh tembok yang tertutup oleh tanaman merambat.
Di sebelah kirimu akan terdapat sebuah kolam. Jangan menatap langsung ke dalam kolam, teror dan kegelapan akan menarikmu ke dalam kolam. Kau akan tenggelam dan terus tenggelam untuk selamanya. .
Di sebelah kanan mu akan terdapat onggokan kayu api untuk pemakaman, padam, namun sudah tersiram dengan bensin.
Berjalanlah 5 langkah mendekati tumpukan kayu itu. Jangan tanya mengapa. Kau akan menemukan sebuah mayat anak laki-laki tanpa kemaluan, tangannya menggenggam sebuah botol kecil berisi air raksa. Janganlah kau berkata apapun kecuali melontarkan sebuah pertanyaan: "Apa yang menyebabkan mereka berkhianat?"
Mayat itu tidak akan bergerak, tetapi tumpukan kayu itu akan terbakar dengan sendirinya. Begitu pula dengan semak-semak, rerumputan, dan bung-bunga di sekitarnya.
Api akan perlahan berganti warna dari warna api biasa, sampai ke warna merah darah, kemudian berganyi menjadi warna hijau akan infeksi dan penyakit.
Tumbuhan akan memekik kesakitan, tanaman menjalar yang menutupi tembok sekitar juga mengalami nasib yang sama. Kolam akan kering, air berubah menjadi api yang menyala, membuka gerbang bagi para jiwa-jiwa para terkutuk perlahan bangkit. Meneriaki kutukan padamu.
Ketika mereka mengucapkan kutukan itu pertama kali, kumpulkan keberanianmu untuk menertawakan mereka. Tertawalah dengan keras, dengan arogan.
Jika kutukan mereka semakin keras dan api semakin menyala, kau selamat. Namun jika mereka berhenti, lompatlah ke tumpukan kayu api. Karena mati dengan cara itu lebih baik daripada konsekuensi yang akan kau terima.
Di tengah keributan, mayat anak laki-laki itu akan bangun terduduk. Ia terduduk tenang meskipun api membakarnya. Ia akan menawarkanmu tabung berisi air raksa yang ada di tangannya, janganlah kau ambil. Kau harus melanjutkan tawamu, silangkanlah tanganmu jua. Kau tidak boleh menerima apapun darinya saat ini.
Mayat tersebut akan membuka mulutnya, dan jika kau beruntung, apa yang kau lihat tidak akan membuatmu menjadi gila seumur hidupmu.
Ia akan menjatuhkan tabung air raksa yang ia genggam. Air raksa membasahi rumput yang menghitam, api akan perlahan memadam. Suasana akan menjadi sunyi senyap.
Di dekatmu akan perlahan tumbuh sebuah bunga. Ambil lah bunga tersebut dan kau akan berada di pintu depan, tepat sebelum kau memasuki bangunan.
Bunga itu adalah objek ke 30 dari 538 objek. Objek ini akan membakar perlahan jiwamu dan menyalakan api kegilaan dalammu.